Mengakhiri tahun pelayanan 2021 dan mengawali tahun pelayanan 2022, keluarga besar Perkumpulan Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat Adat (PPMA) Papua melangsungkan ibadah syukuran di pantai Holtekamp, pada hari Sabtu, 29 Januari 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh Board, direktris dan staf PPMA bersama keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk ibadah di pantai dan refreshing.
Setelah melalui pekerjaan yang padat di tahun 2021, banyak hambatan yang melelahkan tetapi ada juga cerita sukses yang menyenangkan. Sebagai orang Kristen dalam keadaan apapun kita tetap mengucapan syukur dan selalui mengambil pelajaran dari setiap keadaan. Untuk itulah PPMA melakukan ibadah syukuran sebagai bentuk dari ungkapan syukur atas pertolongan Tuhan dalam kerja – kerja di tahun 2021.
Ibadah Syukuran ini dipimpin oleh Pdm. Yuliana Marasian ketua Pemuda dan Anak GBI Daerah Papua. Setelah memimpin puji – pujian ibu Yuliana memberikan refleksi tahunan yang terambil dari kisah Ribka yang dipinang bagi Ishak. Kisah Ribka ini diambil dari kitab, Kejadian 24 :1-47. Tema khotbanya tentang Excellent Service. Dalam kisah ini diceritakan bagaimana Ribka memberikan pelayanan terbaik kepada Eliazer seorang hamba yang diutus Abraham.
Dalam Khotbanya ibu Yuliana menarik makna dari kisah Ribka dengan memetik 4 point syarat bagi pelayanan terbaik. Pertama, Harus memiliki Baik hati dan ramah, dengan cara selalu memberikan senyum dan bisa menyapa dengan ramah. Sama seperti sikap Ribka melayani Eliazer yang diutus Abraham untuk mencari istri bagi Ishak. Kedua, kita harus bisa memberi lebih dari dari apa yang ada pada kita atau apa yang diminta. Jika kita bekerja atau membuat laporan sebaiknya kita melakukan lebih dari pada yang diharapkan. Ketiga, kita harus melakukan sesuatu dengan cepat, sama seperti Ribka melakukannya, selain Ribka memberi minum Eliezer hamba Abraham itu, dia juga segera memberi minum semua unta – unta hamba Abraham tersebut. Hal ke empat adalah Ribka melakukanya dengan sepenuh hati tanpa bersungut – sungut, dia melakukannya dengan rajin.
Selanjutnya ketua Departemen Pemuda GBI yang sehari hari dipanggil kaka Yuli ini, menyimpulkan 2 akibat dari Exellent Service. Menurutnya, Pertama, orang – orang yang kita layani akan jatuh hati atau menaru percaya ( trust ) kepada kita. Kedua, kita akan mendapat kekayaan, kehormatan dan kemuliaan. Mengakhiri Khotbanya ibu Yuli memetik suatu ayat yang terambil dari Kolose 3: 23 yang tertulis ” Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”
Sementar itu dalam sesi sambutan – sambutan, mewakili board bapa Jhon menyampikan “Firman Tuhan harus menjadi dasar dalam melakukan aktifitas. Dilanjutkannya, apapun yang kita lakukan pasti berhasil karena kita taruhkan itu di dalam tanganNya, ke depan Tuhan pasti buka jalan.
Mewakili staf, Selly memberikan kesaksian tentang pertolongan Tuhan dalam perjuangan menghadapi Covid 19 pada bulan juli 2021. Diceritkaan “Pada bulan Juli saya terpapar Covid. Pada saat saya di rawati di rumah sakit setiap hari melihat beberapa orang disekitarnya yang Tuhan panggil. Pada saat itu kita semua pakai Oksigen, saat itu saya berpikir mungkin saya juga akan didorong seperti mereka yang di dorong keluar ini k ?, tetapi 3 hari berikut Tuhan memberikan nafas kembali seperti biasa. Setelah seminggu di rumah sakit saya bisa pulih dan keluar dari rumah sakit, ungkapnya. Selanjutnya kesaksiannya, “sebulan setelah itu pada bulan Agustus saya diberikan kepercayaan untuk bergabung dalam proyek di kantor”. mengakhiri kesaksiannya disampaikan “Hari ini saya belajar untuk memberikan yang terbaik. Komitmen saya untuk tim, menjadi sesuatu yang ekselen, bukan hanya untuk lembaga tetapi untuk Tuhan. Saya punya pengalaman yang luar biasa dan tidak akan saya sia – siakan”, sebutnya mengakhiri kesaksiannya “.
Dalam sabutannya Direktris PPMA, ibu Naomi Marasian menyampaikan, “Dalam memulai aktifitas kita kita harus mulai melihat peluang untuk berkolaborasi dengan kemampuan yang ada pada kita. Kisah tentang Eliaser untuk mencari istri bagi Ishak anak tuannya Abraham. Hal ini menuntut kita perlu melakukan upaya- upaya excellent service, bukan karena tuntutan manusia tetapi ini harus menjadi gaya hidup kita. Sikap Ribka yang Excellent itu suda menjadi gaya hidupnya dan pada waktunya Tuhan memilihnya menjadi tunangan Ishak pada saat dia telah siap untuk itu”.
Mengakhiri sambutannya ibu Naomi mengajak “Mari kita lepaskan sebuah pikiran pekerjaan kita adalah sebuah beban, kita belajar melihat ini sebagai kesempatan untuk menggali potensi yang lebih dalam lagi karena Tuhan selalu memberikan kemampuan yang lebih karena kita ini adalah citra Tuhan”
Kegiatan ini berlangsung dengan suasana bahagia sambil melepaskan lelah dipinggir pantai sambil melihat alam nan indah. Dengan suasana kegembiraan setiap orang diekspresikan melalui jamuan kasih, bermain pasir, karaoke pantai, berenang di laut dan bermain gelombang yang memecah di pantai. Suasana bahagia ini dibawa pulang dengan hati yang teduh dengan semangat yang baru.