Jayapura, ptppma.or.id – Perkumpulan terbatas untuk Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat Adat (PPMA) Papua melalui program Voice for Climate Action (VCA), kerja sama Yayasan WWF Indonesia lakukan kegiatan “Pendampingan Jurnalis Kampung” di wilayah adat kampung Garusa, Distrik Unurum Guay, Kabupaten Jayapura.
Kegiatan ini diadakan pada hari jumat (30/6/2023) di rumah Mama Kristina Wamare. Jumblah peserta yang terlibat ada 5 orang champion lokal, teridiri dari 2 orang laki-laki dan 3 orang perempuan.
Dalam pendampingan, peserta dibekali pengetahuan pentingnya jurnalis kampung bagi masyarakat adat kampung Garusa. Tetapi juga dilatih menulis berita pendek dengan kerangka berita menggunakan metode 5W+1H (what, why, where, when, who and how).
Tujuan pendampingan jurnalis kampung ini dilakukan agar 5 orang lokal champion adat kampung Garusa tersebut bisa dilatih menulis berita dari kampung tentang kejadian-kejadian yang ada. Tetapi juga bisa mengangkat cerita-cerita menarik tentang keanekaragaman hayati, isu lingkungan dan dampak perubahan iklim yang kian marak dampaknya bagi masyarakat adat setempat untuk diketahui khalayak umum melalui media online.
Tim program VCA – Pt. PPMA Papua, Oskar Hamberi (staff) menjelaskan bahwa kegiatan ini berjalan dengan baik, dan hasil yang ingin dicapai, dimana agar ada informasi dari kampung Garusa yang bisa dikemas ke media masa melalui pemuda-pemudi dari kampung itu sendiri.
“Pendampingan jurnalis kampung di kampung Garusa berjalan baik. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini, biar ada informasi mengenai berita kampung dan cerita-cerita menarik dari kampung Garusa yang bisa ditulis oleh pemuda-pemudi dari kampung itu sendiri untuk dikemas ke media masa,” ucapnya.
Selama proses pendampingan jurnalis kampung itu dilakukan, ke-5 orang peserta sangat berantosias dalam mengikuti materi. Bagi mereka, kegiatan jurnalis kampung merupakan hal baru untuk masyarakat adat di kampung Garusa. Hal itu diungkapkan langsung oleh Erna Ters, salah satu peserta pendampingan.
“Kegiatan Jurnalis kampung itu kegiatan baru di kampung ini. Saya senang bisa mengikuti pelatihan ini, bisa belajar tulis berita pendek dengan mudah,” ucap Erna saat mengikuti kegiatan.
Tokoh adat pembelah hak-hak kepala suku (Kamabina) kampung Garusa, David Sobor yang merupakan salah satu peserta kegiatan, berharap agar dirinya dan keempat orang peserta lainnya bisa dilatih terus oleh Pt. PPMA Papua melalui program jurnalis kampung hingga menjadi seorang jurnalis kampung yang mampuh mengangkat cerita-cerita dari kampung Garusa ke media masa.
“Saya berharap Pt. PPMA harus bantu latih kami 5 orang ini sampai bisa menulis berita, menulis cerita-cerita menarik dari kampung Garusa ke dunia luar,” pungkas David Sobor memberi tanggapan.
Usai pendampingan, peserta melakukan identifikasi isu yang ingin ditulis. Lalu bersepakat membentuk media sosial (facebook & instagram) dan blok kampung Garusa untuk digunakan sebagai media informasi kampung. Nama agun media sosial dan blok kampung yang disepakati bersama, ialah “Suara dari Kampung Garusa”.